Kekerasanbisa terjadi jika konflik sosial berkepanjangan dan mengakibatkan . a. saling menyerah b. akomodasi sosial c. integrasi sosial d. kerusakan fisik dan psikis e. disorganisasi sosial
Berdasarkan teori lingkungan sosial, kekerasan & kekacauan akan terjadi apabila… *berdasarkan teori lingkungan sosial, kekerasan & kekacauan akan terjadi apabila? a. kurangnya fasilitas fisik yg tersedia di penduduk b. jumlah anggota sebuah kelompok terlalu banyak c. agresivitas individu kelompok dlm menghadapi sebuah masalah d. kekecewaan yg mendalam dr para anggotanyamenurut teori lingkungan sosial, kekerasan & kekacauan akan terjadi apabila … a. agresivitas individu & kelompok dala menghadapi sebuah persoalan b. tak terciptanya hubungan sosial yg harmonis antarindividu adsbygoogle = [].push{}; c. lingkungan fisik yg tak aman d. jumlah anggota sebuah kalangan terlampau banyak e. ketidakpuasan yg mendalam dr para anggotanya3. Berdasarkan teori lingkungan sosial, kekerasan & kesemrawutan akan terjadi kalau …. a. kurangnya sarana fisik yg tersedia di penduduk b. agresivitas individu & kelompok dalam menghadapi sebuah perma- salahan C. jumlah anggota suatu golongan terlalu banyak d. ketidakpuasan yg mendalam dr para anggotanya e. kurangnya sarana fisik yg tersedia di penduduk ​menurut teori lingkungan sosial,kekerasan & kesemrawutan akan terjadi apabila …….. sarana fisik yg tersedia di penduduk anggota sebuah golongan yg terlaru banyak individu & kelompok menghadapi suatu urusan yg mendalam dr para anggotanya terciupta korelasi sosial yg harmonis antar individu Jawaban agresivitas individu kelompok dlm menghadapi sebuah masalah berdasarkan teori lingkungan sosial, kekerasan & kekacauan akan terjadi apabila?a. kurangnya fasilitas fisik yg tersedia di penduduk b. jumlah anggota sebuah kelompok terlalu banyakc. agresivitas individu kelompok dlm menghadapi sebuah masalahd. kekecewaan yg mendalam dr para anggotanya menurut teori lingkungan sosial, kekerasan & kekacauan akan terjadi apabila … a. agresivitas individu & kelompok dala menghadapi sebuah persoalan b. tak terciptanya hubungan sosial yg harmonis antarindividu c. lingkungan fisik yg tak aman d. jumlah anggota sebuah kalangan terlampau banyak e. ketidakpuasan yg mendalam dr para anggotanya Jawaban b. Penjelasan tidak terciptanya korelasi yg serasi antarindividu teori lingkungan sosial,kekerasan & kesemrawutan akan terjadikalau ….a. kurangnya sarana fisik yg tersediadi penduduk b. agresivitas individu & kelompokdalam menghadapi sebuah perma-salahanC. jumlah anggota suatu golonganterlalu banyakd. ketidakpuasan yg mendalam dr paraanggotanyae. kurangnya sarana fisik yg tersediadi penduduk ​ Jawaban 3. b. agresivitas individu & kalangan dlm menghadapi suatu problem Penjelasan karna bisa memiliki efek pada lingkungan sosial menurut teori lingkungan sosial,kekerasan & kesemrawutan akan terjadi apabila …….. sarana fisik yg tersedia di penduduk anggota sebuah golongan yg terlaru banyak individu & kelompok menghadapi suatu urusan yg mendalam dr para anggotanya terciupta korelasi sosial yg harmonis antar individu e. tak tercipta kekerabatan sosial yg harmonis antar individu
SekolahMenengah Pertama terjawab Menurut teori lingkungan sosial, kekerasan dan kekacauan akan terjadi apabila? a. kurangnya sarana fisik yang tersedia di masyarakat b. jumlah anggota suatu kelompok terlalu banyak c. agresivitas individu kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan d. kekecewaan yang mendalam dari para anggotanya Iklan Jawaban
Soal Sosiologi tentang konflik dan kekerasan - Pada kesempatan kali ini kami akan membagikan latihan soal sosiologi materi konflik dan kekerasan. Latihan soal sosiologi tentang konflik dan kekerasan terdiri dari dua jenis tes, yaitu soal pilihan ganda dan soal esai. Berikut soal latihan sosiologi tentang konflik dan kekerasan. A. Soal Pilihan Ganda Materi Konflik dan Kekerasan 1. Adanya persamaan suku bangsa di Indonesia yang dapat berfungsi sebagai penghambat terjadinya konflik yaitu . . . 2. Salah satu tokoh di bidang konflik yang menyatakan bahwa konflik tidak hanya mengandung dapka negatif, akan tetapi juga menimbulkan dampak positif adalah . . . 3. Terjadinya tawuran dikalangan antar pelajar merupakan bentuk konflik . . . e. Konflik antar kelompok 4. Konflik yang terjadi jika pada saat yama seseorang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama tidak menarik disebut . . . a. Konflik positif negatif c. Konflik negatif negatif d. Konflik positif-positif 5. Pertentangan antar partai politik di Indonesia disebabkan oleh adanya perbedaan asas perjuangan, ideologi, dan cita-citapolitik masing-masing disebut . . . 6. Kenflik yang terjadi disebabkan oleh ketidakadilan sumber daya ke seluruh organisasi yang mengakibatkan pertentangan secara ekstern dari bagia-bagian yang memerlukan sumber daya tersebut dinamakan . . . 7. Salah satu bentuk pengendalian konflik yang dilaksanakan dengan cara konsiliasi yaitu . . . a. Pengendalian konflik dengan cara menggunakan kekuatan dominasi salah satu pihak b. Pengendalian konflik dengan cara menggunakan jasa wasit c. Pengendalian konflik dengan cara melalui lembaga-lembaga tertentu yang dapat menentukan keputusan dengan adil d. Pengendalian konflik dengan cara menggunakan mediator e. Pengendalian konflik dengan cara menyudutkan salah satu pihak 8. Berdasarkan teori lingkungan sosial, kekacauan dan kekerasan akan terjadi jika . . . a. Kurangnya sarana fisik yang ada di masyarakat b. Jumlah anggota suatu kelumpok dalam masyarakat terlalu banyak c. Kurangnya sarana fisik yang tersedia di masyarakat d. Agresifitas individu serta kelompok dalam menghadapi permasalahan yang terjadi di masyarakat e. Kekewewaan yang sangat mendalam dari para anggotanya 9. Suatu konflikyang terjadi antara sari individu dengan individu lainnya disebabkan adanya niat atau kepentingan yang sama untuk diakui keberadaanya sehingga tidak ada pihak yang rela mengalah disebut . . . 10. Konflik yang terjadi antara dua negara dapat berkembang menjadi konflik skala internaional jika . . . a. Konflik menyinggung HAM b. Konflik disebabkan faktor ekonomi dan bisnis c. Tiap-tiap negara menggunakan senjata militer yang canggih d. Konflik melibatkan negara tetangga e. Negara-negara yang terlibat konflik mengeluarkan seluruh angkatan perangnya 11. Konflik yang terjadi antara pengusaha dan warga desa tentang dampak lumpur Lapindo Sidoarjo masih terjadi hingga sekarang berkaitan dengan proses ganti rugi lingkungan fisik dan sosial yang musnah. Adapun latar belakang timbulnya persetujuan yang belum menemukan jalan keluar disebabkan oleh . . . a. Perubahan kebudayaan yang disebabkan olehadanya bencana alam b. Bencana alam yang memicu terjadinya konflik sosial di masyarakat c. Perbedaan kepentingan antara pengusaha dan warga d. Bencana alam yang mempengaruhi kondisi psikologis masyarakat e. Akibat ulah tangan manusia yang tidak mengindahkan teknologi 12. Salah satu syarat untuk meminimalisasi konflik yang terjadi di negara Indonesia yaitu . . . a. Pembangunan nasional berdasarkan pemerataan b. Pejabat bersih dan berwibawa c. Pembangunan materisme yang tangguh d. Mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan e. Kesejahteraan hidup meningkat 13. Pertikaian di antara warga kampung diselesaikan oleh ketua RT dengan mempertemukan pihak yang terlibat untuk duduk bersama-sama dan membicarakan sumber permasalahan yang mereka hadapi. Penyelesaian konflik dengan cara tersebut merupakan bentuk akomodasi . . . 14. Kekerasan dapat timbul dalam suatu konflik sosial karena adanya deprivasi relatif, yaitu . . . a. Perubahan sosial yang terjadi dengan cepat b. Kecenderungan dalam pengendalian sosial c. Perubahan identitas kepribadian d. Gagalnya pengendalian sosial e. Tidak mampunya struktur sosial dalam meredam antagonisme B. Soal Pilihan Ganda Materi Konflik dan Kekerasan 1. Apa yang dimaksud dengan konflik sosial ? 2. Sebutkan metode-metode dalam akomodasi yang sering dilakukan untuk menyelesaika konflik di masyarakat ! 3. Terkadang sejumlah orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Mengapa hal ini dapat memicu konflik sosial ? 4. Jelaskan pemicu terjadinya konflik yang terjadi di antara sanak saudara 5. Menurut pendapat Gillin dan Gillin, konflik sebagai bagian dari proses interaksi sosial manusia yang saling berlawanan. Coba anda kelaskan maksudnya ? 6. Jelaskan apa yang dimsksud dengan konflik menurut soerjono soekanto ! 7. Sebutkan gejala-gejala konflik sosial ! 8. Sebutkan dampak positif dari konflik sosial ! 9. Apa yang dimaksud dengan mediasi dalm penanganan konflik ? 10. Sebutkan tiga tahap terjadinya kerusuhan menurut Mac Phail ! Demikian soal latihan sosiologi tentang konflik dan kekerasan. Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Apabila pembaca masih belum puas dengan soal tersebut, silahkan buka juga soal di bawah ini. Sumber Utami MS. Buku Pendamping Sejarah Indonesia. Solo CV HaKa MJ. Silahkan download soal di atas melalui link berikut. Download Soal
79 Berdasarkan teori lingkungan sosial, kekerasan dan kekacauan akan terjadi apabila a. agresivitas individu dan kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan b. tidak tercapainya hubungan sosial yang serasi antarindividu c. lingkungan fisik yang tidak kondusif d. jumlah anggota suatu kelompok terlalu banyak
Konflik dan Kekerasan merupakan fenomena sosial yang bisa terjadi pada manusia. Nah di artikel sosiologi kali ini, kita akan membahas tentang teori kekerasan sosial. Yuk kita belajar! — Ketika mendengar tentang kata “konflik dan kekerasan sosial” apa yang ada dipikiranmu? Dalam Sosiologi, bahasan tentang konflik ini tak pernah selesai dibahas. Kita tentu tau, masyarakat gak selalu dalam keadaan harmonis. Sedih ya? Menurutmu apakah konflik itu sangat buruk dan seharusnya tidak pernah terjadi? Jika begitu, mungkin inilah waktu yang tepat buat kita mempelajari konflik secara sosiologis. Seperti yang sudah kita sering lihat di media maupun kehidupan nyata, kekerasan adalah bentuk lanjutan dari konflik sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, kekerasan identik dengan tindakan melukai orang lain dengan sengaja. Kekerasan seperti ini disebut juga dengan kekerasan langsung. Baca juga Mengenal Macam-Macam Teori Ketimpangan Sosial Definisi Konflik dan Kekerasan Sosial Apa itu konflik sosial? Secara etimologi atau dari asal katanya, konflik berasal dari bahasa Latin, yaitu configere, yang artinya saling memukul. Tapi kesimpulannya, konflik nggak cuma pukul-pukulan, ya guys! Saling memukul tersebut merupakan ungkapan dari pertentangan atau perselisihan antar pihak-pihak yang berlawanan. Makanya, secara sosiologis, konflik sosial adalah pertentangan yang masing-masing pihak di dalamnya berupaya untuk saling menyingkirkan. Nah, sekarang kita bahas tentang kekerasannya. Konflik sosial yang terus larut tanpa solusi, akan menimbulkan keadaan baru yakni kekerasan. Secara definisi, kekerasan adalah perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang menyebabkan cedera atau hilangnya nyawa seseorang atau dapat menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Buntut dari konflik yang tidak terselesaikan yakni terjadinya kekerasan Sumber Brilio Kamu tau ngga, kekerasan itu ternyata nggak hanya dalam tindakan menyakiti fisik orang lain lho, tapi juga meliputi tindakan-tindakan seperti mengekang, mengurangi atau meniadakan hak seseorang, mengintimidasi, memfitnah, dan meneror orang lain. Jenis kekerasan ini disebut juga dengan kekerasan tidak langsung. Secara sosiologis, kekerasan di lingkup sosial mungkin saja terjadi karena adanya pengabaian norma dan nilai sosial yang berlaku di masyarakat tersebut oleh individu atau suatu kelompok. Melihat perlunya penjelasan ilmiah mengenai kekerasan di masyarakat, beberapa ahli mencetuskan teori mengenai proses terbentuknya kekerasan sosial di masyarakat. Baca juga Pengertian Globalisasi, Karakteristik, dan Prosesnya Macam-Macam Teori Konflik Nah, kita udah tau nih tentang apa itu konflik, dan juga kekerasan. Sekarang kita bahas tentang beberapa teori konflik. Jadi, teori-teori ini, penting banget untuk kita gunakan sebagai cara pandang dalam melihat berbagai kasus konflik yang terjadi di masyarakat. Karena bisa aja beda kasus konflik, teori untuk mengkajinya juga berbeda. Yuk kita bahas! 1. Teori Konflik Karl Marx Pertama, kita akan bahas teori konflik dari pemikiran Karl Marx. Kita tentu tau, bahwa banyak pemikiran Karl Marx didasari atas perbedaan kelas berdasarkan kepemilikan alat produksi atau aspek ekonomi. Begitu juga dengan konflik atau masalah sosial. Menurutnya, salah satu penyebab terbesar dari terjadinya konflik yakni diterapkannya sistem kapitalisme. Dalam sistem ini, kelompok pemilik modal atau borjuis, mengalami konflik melalui ketimpangan yang terjadi dengan kelompok proletar atau buruh. Dalam sistem kapitalisme, kelompok borjuis ingin mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya sehingga memicu pertentangan dari kelompok proletar atau buruh yang menuntut keadilan terhadap upah dan kesejahteraan. Nah disitulah konflik sosial terjadi menurut pandangan Karl Marx. 2. Teori Konflik Gramsci Oke selanjutnya, kita bahas pemikiran dari Antonio Gramsci. Jika dibandingkan dengan Marx, yang fokus konfliknya pada aspek ekonomi, Pak Gramsci berfokus dengan aspek budaya maupun politik atau kekuasaan. Jadi kata Gramsci, konflik sosial dapat terjadi karena adanya suatu hegemoni. Eh tapi, hegemoni itu apa? Jadi, hegemoni adalah kekuasaan yang dijalankan dengan jalan kekerasan untuk membangun sebuah ideolog dan kebudayaani yang diinginkan oleh pihak penguasa. Kalau masih bingung, kita bisa mengambil contoh dari cara kekerasan yang dilakukan Adolf Hitler untuk membangun ideologi fasis di Jerman, atau ideologi komunis yang tidak bisa dihilangkan di Korea Utara karena kekerasan dari pemimpin negaranya. Jadi, kalo orang udah punya hegemoni, ya dia bisa mengatur apapun yang menurutnya ideal. Tapi siapa saja yang bisa menjalankan hegemoni ini? Nah kata Gramsci, hegemoni ini dapat dijalankan oleh beberapa pihak. Baca juga Modernisasi dan Segala Sesuatu Tentangnya Pertama, pihak penguasa. Dari mulai eksekutif, legislatif, sampai angkatan bersenjata atau militer. Pihak yang kedua adalah kelompok masyarakat sipil, seperti kelompok-kelompok organisasi masyarakat atau ormas. Loh, kok masyarakat sipil juga bisa? Nah, kata Gramsci, hal itu memungkinkan dengan adanya kelompok atau ormas dari masyarakat sipil. Pada umumnya, mereka punya peran untuk jadi perantara penguasa untuk memperluas pengaruh kekuasaannya. Ibaratnya, kayak pro sama kekuasaan gitu, dan memusuhi kelompok sipil lain yang kritis terhadap pemerintahan. Kira-kira, kamu bisa ngebayangin hal itu terjadi di hidup kita ngga? Terus gimana cara kita gunakan teori Gramsci ini dalam melihat kasus konflik? Nah, melalui konsep hegemoni Gramsci, kita bisa nih menganalisis kasus konflik yang melibatkan pemerintah dengan rakyatnya. Contohnya kayak kasus pembungkaman kebebasan berpendapat kepada orang-orang yang kritis terhadap kekuasaan. Jadi, lewat hegemoni, si penguasa bisa tuh mempertahankan kekuasaan dengan cara membungkam kebebasan berpendapat atau kritik terhadapnya. Dari hegemoni itulah, konflik sosial bisa menghasilkan ketidakadilan terhadap orang-orang yang tidak memiliki kekuasaan. 3. Teori Fungsional Konflik Lewis A. Coser Oke, setelah kita bahas teori konflik Marx, dan juga Gramsci, terakhir kita ke teori konflik menurut Lewis A. Coser. Balik lagi nih, kalo misal kita simpulkan bahwa menuntut Pak Marx dan Pak Gramsci menganggap konflik itu rentan banget menghasilkan ketidakadilan, khususnya bagi orang-orang yang gak punya modal atau kekuasaan, menurut Coser, konflik itu dilihat justru punya fungsi bagi masyarakat. Lah kok bisa jadi ada fungsinya? Coba kita pahami dulu ya! Jadi dari pemikiran Pak Coser, teori tersebut dianggap sebagai fungsional konflik. Yaitu, sebuah cara pandang yang melihat bahwa konflik bisa bersifat fungsional tapi bisa juga bersifat disfungsional. Bedanya apa tuh? Oke, bersifat fungsional, artinya konflik bisa memiliki fungsi bagi masyarakat, seperti, memperkuat persatuan kelompok dan juga sebagai alat untuk melawan ketidakadilan sehingga mendorong terjadinya perubahan. Jadi, perlawanan yang dilakukan oleh pihak buruh untuk menuntut keadilan upah sebenarnya punya fungsi nih untuk memperkuat solidaritas di antara kelompok mereka dan juga bisa menjadi upaya untuk menuntut keadilan. Istilahnya kaya, orang-orang jadi bersatu karna punya musuh bersama gitu, guys! Jadi kalau misalnya kita lihat banyak kasus korupsi, dan bakal ditindak tegas oleh penegak hukum, harapannya bisa membawa perubahan baik yakni pemerintah jadi bersih dari praktek korupsi guys, Semoga ya! Amiin,, Sementara itu, konflik menurut Coser juga dianggap memiliki sisi yang disfungsional, atau justru mengganggu keharmonisan di dalam masyarakat. Contohnya, seperti pertentangan antar kelompok supporter bola deh, tentu hal tersebut dalam jangka panjang bisa juga berakibat buruk dalam memecah persatuan di masyarakat. Akibatnya, kita jadi ngerasa nggak aman, kan? Baca juga Pentingnya Memahami Kearifan Lokal dan Karakteristiknya Faktor Penyebab Konflik/Kekerasan Sosial Setelah bahas konflik, kita tentu tahu kan ujungnya dari konflik mengarah kemana. Yap betul, kekerasan. Kekerasan sendiri terjadi karena beberapa faktor yang memengaruhinya. Ada 3 faktor penyebab yakni faktor individual, faktor kelompok, dan dinamika kelompok. Yuk simak masing-masing penjelasannya! 1. Faktor Individual Perilaku agresif seseorang dapat menyebabkan timbulnya kekerasan. Faktor penyebab perilaku kekerasan menurut teori ini adalah faktor pribadi dan faktor sosial. Faktor pribadi yaitu meliputi kelainan jiwa, seperti psikopat, stres, depresi, serta pengaruh obat bius. Sedangkan faktor yang bersifat sosial antara lain seperti konflik rumah tangga, faktor budaya, dan media massa. Faktor individual yakni dari kepribadian individu yang gampang emosian, bisa memicu terjadinya kekerasan ya guys! Sumber Brilio 2. Faktor Kelompok Menurut teori ini, individu cenderung membentuk kelompok dengan memprioritaskan identitas berdasarkan persamaan ras, agama, atau etnis. Identitas kelompok yang cenderung dibawa ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain ini rawan menyebabkan benturan antara identitas kelompok yang berbeda dan kemudian menjadi penyebab kekerasan. Contohnya ada pada perkelahian antar pendukung klub bola saat pertandingan di stadion. Selain itu, ada juga kekerasan berbau rasial yang terjadi di Afrika Selatan dan Amerika Serikat pada orang kulit hitam, serta di Indonesia pada kerusuhan Mei 98, yaitu kekerasan terhadap kelompok etnis Tionghoa. Baca Juga Bentuk Konflik dan Kekerasan di Masyarakat 3. Faktor Dinamika Kelompok Kekerasan dapat timbul karena hilangnya rasa saling memiliki yang terjadi dalam kelompok. Hal ini dapat diartikan bahwa perubahan-perubahan sosial terjadi sedemikian cepat dalam sebuah masyarakat dan tidak mampu direspon sama cepatnya oleh sistem sosial dan nilai masyarakatnya. Contohnya bisa dilihat dari masuknya perusahaan internasional ke wilayah pedalaman Papua yang membawa berbagai teknologi, perilaku, hingga tata nilai yang berbeda. Hal ini menyebabkan masyarakat setempat merasa terasing dan muncullah kehilangan rasa memiliki yang berakhir dengan perlawanan kekuasaan. — Gimana sekarang, sudah mulai paham kan konflik dan kekerasan sosial? Mau belajar Sosiologi lebih detail lagi? Atau ingin belajar materi lainnya? Yuk langsung diskusi bareng dengan tutor yang andal dan gabung dengan grup belajar dari teman-teman di seluruh Indonesia hanya di Brain Academy Online! Referensi Wrahatnala, Bondet. 2009. Sosiologi 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Sumber Foto Foto Kerusuhan Suporter Bola’ [daring] Tautan
MSe1. 2g5ztksjga.pages.dev/2762g5ztksjga.pages.dev/3532g5ztksjga.pages.dev/3652g5ztksjga.pages.dev/882g5ztksjga.pages.dev/1872g5ztksjga.pages.dev/232g5ztksjga.pages.dev/2822g5ztksjga.pages.dev/2192g5ztksjga.pages.dev/163
berdasarkan teori lingkungan sosial kekerasan dan kekacauan akan terjadi apabila